Editing Berdasarkan Media Rekamnya
-
Editing dengan media seluloid. Editing dengan media seluloid secara fisik memotong dan menyambung pita seloluid. Biasanya menggunakan alat editing dengan merk STEINBECK dan MOVIOLA.
-
Edting dengan media video. Editing dengan melakukan proses copy dari satu pita video ke pita video yang lain. Menggunakan minimal dua alat yang berfungsi sebagai pemutar dan perekam (VTR, Video Tape Recorder). Editing seperti ini juga dikenal sebagai editing Deck to Deck atau Tape to Tape. Karena menggunakan alat analog, kemungkinan terjadinya penurunan kualitas sangatlah besar. Selain itu, kemungkinan pita tergores (scratch) juga besar dikarenakan terlalu seringnya pita kita diputar.
Saat ini hampir semua proses editing dilakukan dengan
menggunakan komputer. Semua materi terlebih dahulu ditransfer
(capture/digitize) ke dalam komputer, baru kemudian dilakukan proses
editing. Untuk ini diperlukan seperangkat komputer multimedia dengan
video capture card (firewire card apabila menggunakan video digital) dan
software editing. Saat ini banyak sekali software editing yang beredar
di pasaran. Yang paling sering digunakan dalam dunia profesional untuk
Digital Video (DV) adalah AVID XpressPro®, Adobe Premiere Pro® dan Final Cut Pro®.
Dalam pengerjaannya, editing dibagi menjadi 2, yaitu:
-
Linear Editing
Editing dengan menyusun gambar satu per satu secara
berurutan dari awal hingga akhir (seperti membentuk sebuah garis lurus
tanpa putus). Sehingga seandainya terjadi kesalahan dalam menyusun
gambar, kita harus mengulang kembali proses editing yang telah kita
lakukan. Editing dengan proses seperti ini biasanya dilakukan dengan
media video.
-
Non-Linear Editing (NLE)
Editing dengan menyusun gambar secara
acak (tidak berurutan). Dengan editng seperti ini, kita tidak lagi harus
memulai editing dari awal dan berurutan hingga akhir. Kita bisa saja
memulainya dari tengah, akhir, atau darimana pun. Tergantung dari materi
mana yang telah siap terlebih dahulu. Dengan editing ini juga,
memungkinkan kita untuk merubah susunan dan panjang gambar yang telah
kita buat sebelumnya. Editing dengan proses seperti ini hanya mungkin
dilakukan pada media seluloid dan tekhnologi digital (komputer). Karena
editing dengan media film sudah sangat jarang digunakan dan pemakaian
komputer untuk editing semakin sering kita temui, maka Non Linear
Editing identik dengan Digital Video Editing. Editing yang akan kita
gunakan adalah Non-Linear Editing
Editing Dokumenter
Secara Garis Besar, jenis film terbagi
menjadi 2, yaitu fiksi (cerita) dan non-fiksi (dokumenter). Dalam
pengerjaannya, khususnya di bidang editing, tiap-tiap film membutuhkan
penanganan khusus. Sebuah film cerita lebih menekankan pada pengembangan
plot cerita, sedang dokumenter lebih menekankan pada pemaparan sebuah
tema.
Produksi film cerita biasanya jauh lebih
bisa dikontrol daripada dokumenter. Skenario yang telah dibuat kemudian
dipecah menjadi gambar-gambar yang siap di rekam (director shot/shot
list). Kemudian semua kru mempersiapkan adegan yang akan direkam.
Penataan kamera, lampu, warna, pemain dan sebagainya disiapkan untuk
menerjemahkan skenario yang ada menjadi gambar (footage) yang siap
diedit. Setelah itu editor bertugas menggabung potongan-potongan shot
tersebut menjadi satu kesatuan cerita yang utuh sesuai dengan skenario
yang telah dibuat.
Dokumenter secara umum bekerja dengan
cara yang berlawanan. Tidak ada pemain disini, hanya subyek yang diikuti
oleh pembuat film. Orang-orang sungguhan yang berada dalam suasana
sungguhan, melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan. Penempatan
kamera dan lampu hendaknya bukan menjadi hal yang menonjol. Peristiwa
yang terjadi di depan kita tidak memungkinkan untuk kita melakukan itu.
Peran sutradara menjadi tidak besar. Film dokumenter dibentuk di dalam
editing. Ini menjadikan editor memiliki fungsi yang sangat penting dalam
menyelesaikan pembuatan film dokumenter. Fungsi ini memberi kebebasan
lebih bagi seorang editor dokumenter. Hanya saja yang perlu diingat
adalah, dengan kebebasan juga tertadapat tanggung jawab yang besar.
0 komentar:
Post a Comment