Televisi sebagai media elektronik
merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam
memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual,
televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu
televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati
tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang
terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus
tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi
dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan
beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program
televisi.
Berikut merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah
bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan
sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi
akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka
kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara
dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi,
edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah
program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi
sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum
melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan adalah menganalisa
target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan
lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu
program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program
tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah
anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan
pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam
memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program
sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang
pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat
program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu
penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan
waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat
proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah
dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam menyusun
proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama
adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya
program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka
buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa &
menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi
desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup :
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk menjalankan ke 7 aspek di
atas, programming memiliki harus memiliki strategi yakni : Counter
Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika
produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi
di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi
dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah
semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari
produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga
televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para
informer.
0 komentar:
Post a Comment